.quickedit{ display:none; }

"Non Active"

 

Monday, December 19, 2011

Review Singkat Diskusi Sosial Politik PMK FISIP UNPAD Kedua “Mengurai Pandangan Weber tentang Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme”

0 comments
Judul Diskusi: Apakah Kristen adalah Kapitalis?
Hari/Tanggal: Jumat, 25 November 2011
Waktu         : !6.00
Tempat        : Kampus Fisip Unpad Jatinagor
Jumlah hadir :

Sebelum memahami pandangan Weber penting untuk mengetahui terlebih dahulu pribadi Max Weber itu sendiri. Weber berasal dari Eropa dan merupakan seorang Yahudi. Latar belakang keilmuannya adalah basis sosiologi. Artinya ketika memandang persoalan maka pola dan corak pandangnya akan sangat identik dengan ke-sosiologi-an.

Secara latar belakang keilmuan yang dimilikinya dapat dikatakan bahwa Weber tidak kompeten membahas tentang Erika Protestan dalam bukunya. Karena Etika merupakan kajian Filsafat bukan Sosiologi.
Bukunya yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme ditulis di saat dia berkunjung ke Amerika, sehingga dapat kita asumsikan bahwa beberapa pandangannya tentang etika protestan yang dihubungkan dengan kapitalisme menjadi kurang tepat karena dia hanya memandang dari satu negara.

Etika berjalan di basis ontologis (mempertanyakan segala sesuatu) buat aksiologis. Sementara Max Weber yang karakter keilmuannya adalah sosiologis sudah barang tentu diragukan kevalidan pandangannya terhadap etika protestan.

Weber melihat fenomena di Amerika dan kemudian dikaitkan dengan tokoh-tokoh protestan dan pandangan tokoh protestan dan interpretasi tokoh protestan yang ada tetapi bukan ke manuskrip Alkitab secara mendalam. Max Weber yang memandang erika protestan dari pandangan tokoh protestan menjadi salah satu sisi yang harus digarisbawahi. Artinya Weber tidak menginterpretasikan alkitab dalam menjustifikasi bahwa hal itu identik dengan kapitalisme. Para tokoh protestan yang menginterpretasikan alkitab kemudian diinterpretasikan kembali oleh Weber. Sekali lagi ada intespretasi yang diinterpretasikan kembali.
Weber dalam pengamatannya di Amereka melihat fenomena dimana adanya legitimasi moral atas pekerjaan sekuler dan fenomena penguasaan ekonomi oleh orang agama kristen.

Fenomena ini dijadikannya sebagai acuan bahwa etika protestan membawa orang kristen menjadi penguasa ekonomi yang haus akan kekayaan. Mereka mengakui kepemilikan modal dan modal ini semakin dilipatgandakan hingga menjadi besar dan cenderung mematikan para pelaku ekonomi kecil.
Sementara perlu diingat bahwa sebenarnya etika protestan berbicara tentang ethos kerja. Alkitab mengajarkan manusia untuk bekerja agar bisa makan. Hal inilah yang sebenarnya substansi dari etika protestan, namun fenomena yang dilihat Weber menjadi jauh berbeda dan hal ini dijadikan sebagai pembenaran akan pandangannya.

Adapun beberapa pernyataan penting yang harus kita ingat adalah :
  • Kekristenan sebelumnya welfare tp sebenarnya lebih sosialis, karena semua Yang kita punya adalah milik Tuhan.
  • Kekristenan tidak ada hubungannya dengan kapitalis.
  • Protestan bukan ajaran tapi gerakan. Istilah protestan adalah sebuah hinaan dari katolik bagi orang-orang yang protes.
  • Protestan tidak mewakili kristen maupun injil, kabar baik, pengampunan dosa.

Bagaimana menanggapi tuduhan bahwa kristen adalah kapitalis?
  • Kita punya tugas menjelaskan keyakinan kita kepada orang lain. Untuk itu kita harus memahami dan mempelajarinya agar mampu menjelaskan kebenaran kepada mereka. Hal rohani sekalipun seperti bahasa roh harus mampu kita jelaskan secara filsafat.
  • Fenomena penguasaan sektor2 ekonomi akan tetap berlanjut karena tuntutan “kerja” bukan karena kepemilikan modal.
  • Bangkitlah dan jadilah terang. Kita harus bangkit mengembangkan kemampuan kita agar kita mampu menunjukkan dan menjelaskan kebenaran yang sebenarnya sehingga pandangan miring atau stigma itu akan hilang dengan sendirinya.

Sesi pertanyaan :

  1. Apakah kristen menganut fatalisme (beranggapan bahwa yang terjadi saat ini adalah nasib dan takdir)? Jawaban : Hal ini tidak benar. Justru kristen itu tidak percaya dengan takdir.
  2. Pernah membaca buku bahwa Eropa maju karena etika protestan, hal ini diindikasikan adanya buku tentang teori pembangunan yang substansinya etika protestan. Lantas, mengapa bang winner berbicara bahwa Weber justru meneliti hal ini di Amerika, bukankah di Eropa juga sudah ada? Jawaban : Revolusi Perancis memulainya dengan munculnya basis liberalisme dan sosialisme. Di Eropa memang ada basis liberalisme dan kapitalisme, namun tidak kental dan kuat. Di eropa masih ada benturan antar banyak ideologi, sehingga tidak terlihat penerapannya yang sangat kentara.
  3. Ada pandangan bahwa Kapitalisme buruk, namun sebenarnya tergantung dengan siapa subjeknya. Bagaimana tanggapan terhadap pandangan ini? Jawaban : Kapitalisme itu tidak buruk tergantung siapa yang mengartikannya. Ketika kapitalisme itu didefenisikan sebagai sistem ekonomi yang didasarkan kepada kepemilikan modal, inilah yang harus kita hindari, jauhi dan tolak untuk diterapkan. Namun bila kita mendefenisikannya sekedar sebagai pengakuan akan kepemilikan modal atau barang oleh seseorang hal ini menjadi sah-sah saja. Karena semua akan membutuhkan kapital. Jadi, bila kepemilikan kapital itu membuat seseorang menjadi serakah dan memonopoli semua sektor ekonomi serta menindas pelaku ekonomi kecil maka inilah kapitalisme yang dihujat oleh Karl Marx. Alkitabpun tidak membenarkannya, maka kita sebagai kristenpun sudah sepantasnya kita menolaknya? 
  4. Apakah kristen identik dengan yahudi? Jawaban : Sebenarnya tidak ada kaitan kristen dengan yahudi kecuali karena faktor historis, namun secara ideologi kita tidak memiliki kaitan. Yahudi menjadi kapitalis semenjak mereka menyebar ke barat.
  5. Sebelumnya abang mengatakan kristen itu bila merujuk pada nilai-nilai Alkitab bukanlah kapitalis justru bisa dikategorikan sosialis yang berlebihan. Lantas, apakah kristen itu sebenarnya menganut sosialisme? Jawaban : Kapitalisme itu bukanlah ideologi namun merupakan wahyu sehingga tidak dapat kita sejajarkan dengan ideologi-ideologi yang ada. Namun dalam nilai-nilai Alkitabiah, cenderung mengarah pada sosialis fatal atas dasar kasih yang diajarkan Yesus Kristus.
  6.  Apa salahnya menjadi kapitalis? Jawaban : Selama stigma tentang kapitalis masih ada. Maka itulah letak kesalahannya. Kita sering kali ketika berbicara tentang kapitalis mengarah pada kapitalis menurut pandangan Karl Marx. Jika memang kapitalis yang dimaksud adalah kapitalis menurut  Karl Marx maka itu salah, tapi sekali lagi bila kapitalis yang dimaksud hanya sekedar berbicara tentang pengakuan akan kepemilikan modal itu tidak ada salahnya. 

0 comments:

Post a Comment