.quickedit{ display:none; }

"Non Active"

 

Saturday, February 19, 2011

KEBERUNTUNGAN

0 comments
KEBERUNTUNGAN
Oleh Sarita Kasetyanku 

Ketidakberuntungan yang dialami orang lain membuat kita merasa lebih beruntung dan patut mengucapsyukur atas segalanya. Itulah yang kudapat saat mengetahui kisah hidup seorang gadis kecil yang tinggal di gang sebelah gang rumahku. Sore ketika itu, gadis kecil itu main kerumahku, biasanya ia datang untuk bermain dengan adikku yang masih kecil, namun di sore itu ia datang sendiri, adikku sedang bermain keluar bersama pengasuhnya dan tetangga yang lain. Hal ini tentu saja membuat kami sekeluarga merasa heran. Ibuku kemudian menawarkan makan, karena kebetulan ia sedang memasak omelette makaroni. Anak itu mengiyakannya.
Sambil makan, ibuku mengobrol dengannya. Saat itu aku masih cuek saja dengan keberadaan anak itu dirumahku. Namun, setelah ibuku memberitahuku kalau ternyata anak itu belum makan dari pagi, aku menjadi penasaran dengannya. “kok bisa?”  itulah yang muncul di pikiranku. Aku ingin tahu lebih lanjut mengenai anak itu. Akhirnya, ketika anak itu mengucapkan terima kasih atas makanan yang ibuku berikan, ia pun pulang. Lalu aku bertanya ke pengasuh adikku mengenai anak tersebut. Menurut cerita simbok (pengasuh adikku), nana (nama anak itu, disamarkan) adalah anak tunggal dari sepasang suami istri yang tinggal di gang sebelah gang rumahku.
Ayah dan ibunya adalah pengangguran. Setiap malam seringkali terdengar suara bentakan dan teriakan ayah Nana. Pernah juga warga sekitar berkumpul dirumahnya karena mendengar ibunya berteriak minta tolong, ternyata ayahnya sedang mencekik ibunya. Nana juga pernah berkata "Dirumahku ada setan, yang masuk ke tubuh ayahku". Dan ternyata pagi ini ia dan orangtuanya hanya makan 1 bungkus mie instan yang dibagi menjadi tiga dan dimakan bersama-sama (oh my God!). Nana juga becerita kalau ia akan pindah ke rumah kakek dan neneknya dalam beberapa minggu ke depan.
Kisah ini nyata, terjadi di sekitarku, hanya berjarak beberapa rumah dari rumahku, dan baru kusadari sekarang. Aku tidak tahu harus bereaksi apa saat mendengar kisah tentangnya. Betapa malangnya anak itu padahal ia baru berumur 6 tahun, tetapi ia sudah merasakan hal-hal seperti itu. Entah bagaimana ia bisa kuat dan tetap ceria seakan tidak terjadi apapun, meskipun mungkin saja saat ia pulang ke rumahnya ia harus masuk dan mengurung diri di kamarnya, menanti hal buruk apalagi yang akan terjadi malam itu. Saat aku menidurkan adik bungsuku malam ini, aku teringat kembali akan anak itu. Betapa beruntungnya aku dan adik-adikku.
Meskipun kami tidak kaya, tetapi kami mempunyai orangtua yang luar biasa yang selalu bersikap baik terhadap kami, mengajarkan kami tentang indahnya hidup, dan memberi contoh yang baik bagaimana seharusnya menjalani hidup dengan baik. Aku bersyukur atas semua yang Tuhan berikan kepadaku. Tetapi aku juga merasa bersalah, karena aku baru mengucapsyukur ketika aku sadar masih ada yang lebih tidak beruntung daripada aku. Sudah sepatutnya aku mensyukuri segala yang Tuhan berikan  kepadaku, apapun keadaannya.
Di kalimat pertama tulisan ini aku berkata "Ketidakberuntungan yang dialami orang lain membuat kita merasa beruntung". mungkin akan kutarik pernyataanku itu. Harus berapa banyak ketidakberuntungan yang ada di sekitar kita hingga kita dapat merasa beruntung?. Ingatlah, Tuhan itu adil. Ia akan memberikan kepada setiap manusia sesuai dengan porsi masing-masing. Janganlah kita merasa kurang, karena mungkin Tuhan tahu kalau kita diberikan sesuatu yang berlebihan, kita akan kekenyangan dan tidak kuat menanggungnya, lalu kita akan jatuh. Hal ini seringkali terjadi pada orang yang mendadak kaya, atau pernah dengarkan kisah tentang orang yang meninggal karena kebanyakan makan?.
Karena itu teman-teman, melalui kisah ini, yang mungkin membosankan bagi kalian. Karena memang telah banyak terjadi di Negeri kita tercinta ini, aku sekali lagi ingin mengajak kita semua untuk mensyukuri apa yang telah kita terima dari-Nya, apapun kondisinya. Ingatlah apa yang sudah kita terima, itulah yang diberikan-Nya kepada kita. Jangan pernah menginginkan apa yang dimiliki oleh orang lain, karena itu melanggar salah satu perintah Allah.  Jangan juga meminta berlebihan, karena Tuhan telah mencukupkan. Mengucapsyukurlah selalu.


Penulis merupakan mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran. Angkatan 2009.

0 comments:

Post a Comment