Dapat dikatakan hari ulang tahun merupakan 1 moment yang sangat ditunggu dan patut untuk disyukuri. Begitu juga dengan lembaga legislatif DPR/ MPR yang berulangtahun ke-66. Tak jarang ketika berulangtahun begitu banyak teman atau sahabat yang mengucapakan selamat serta memberikan pesan untuk kedepannya.Semoga tulisan yang dibuat anak- ank PMK FISIP ini bermanfaat sebagai bentuk perhatian kita terhadap DPR/ MPR sebagai Dewan Perwakilan Rakyat.
Visi DPR sebagai lembaga perwakilan dalam mengemban tanggung jawab adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta melihat kualitas kinerja DPR/MPR RI. Kenyataannya, visi tersebut masih jauh dari apa yang diharapkan, salah satunya dapat kita lihat dari hasil survey kinerja DPR dari periode sebelumnya yang hanya sebesar 24%. Tidak jarang di media massa, internet, televisi yang selalu dibahas adalah kinerja DPR yang bersifat negatif, jarang menunjukkan hal positif sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjadi teladan. Mungkin jika dibahas satu per satu yang selama ini dilakukan sangat wajar jika masyarakat merasa kesal, kecewa, dan geleng- geleng kepala dengan kinerja DPR/ MPR yang demikian, misalnya terkait dengan rencana pembangunan gedung parlemen yang sangat mewah , belum lagi disebutkan anggota DPR saat ini punya hobi pelesir keluar negeri, selain itu korupsi besar- besaran yang disebut menjadi makanan buat para anggota DPR/ MPR, video mesum, dan banyak sekali hal yang membuat masyarakat hanya bisa menonton dan memberikan tudingan terhadap hal yang terjadi.
Sangat ironis memang saat membahas dan melihat kinerja DPR / MPR yang selama ini terlihat dan sangat jarang masyarakat memberikan appreciate. Mungkin sangat kasar jika dikatakan para anggota dewan tidak lagi memiliki hati nurani melihat hal- hal yang selama ini dilakukan ( seperti yang pernah dimuat di harian kompas).
Yang menjadi pertanyaan saya sampai saat ini adalah sampai kapan para anggota DPR/ MPR puas dengan apa yang mereka dapatkan selama ini ( dengan penghasilan yang sangat tinggi, berbagai fasilitas yang sangat lengkap?? Sampai kapan masyarakat ( yang saat ini masih sangat banyak berada dibawah garis kemiskinan) merasakan keadilan, kemakmuran, dan memberikan kepercayaan kepada lembaga legislatife, sebagai perwakilan rakyat?? Sangat banyak pernyataan dan pertanyaan yang mungkin kita sendiri tidak tahu kapan terwujud.
Namun pertanyaan mendasar yang seharusnya kita tanyakan adalah apa yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa/i PMK FISIP melihat hal- hal yang terjadi diatas???? Sebenarnya saya pribadi merasa belum pantas dan takut saat menilai kinerja para pemerintah yang bahkan hampir diseluruh media massa selalu membahas hal tersebut. Namun saya tetap berharap dan percaya suatu saat nanti perubahan tersebut akan terjadi, keadilan serta kesadaran para anggota dalam lembaga perwakilan rakyat ini. Dan tidak terlepas oleh kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi penerus yang akan datang. Saya percaya masih banyak anggota dewan lainnya yang berusaha membela dan berjuang untuk Negara ini.
Mungkin satu hal yang seharusnya kita lakukan sebagai mahasiswa adalah tidak hanya sekadar mengkritik atau menilai kinerja DPR/ MPR, namun sudah saatnya kita , terutama sebagai mahasiswa Kristen Fisip mempersiapkan diri untuk nantinya siap menggantikan dan merubah keadaan saat ini. Meskipun mungkin saat ini kita tidak dapat melakukan hal- hal besar yang mengubah kinerja DPR/ MPR secara langsung, namun melalu i hal- hal kecil seperti korupsi waktu, berbohong, dan banyak hal yang kita anggap biasa, saya percaya itu pasti mempengaruhi bagaimana kita atau bahkan bagaimana bangsa kita nantinya . Mari berusaha menjaga iman dan integritas kita yang dapat membentuk karakter kita kedepannya, sebagai calon pemimpin.
Berharap diulang tahun DPR/ MPR yang jatuh dibulan suci Ramadhan ini menjadi awal perubahan kinerja dan para pemimpin kita punya rasa yang takut akan Tuhan.
Meskipun banyak masyarakat yang merasa pesimis melihat keadaan saat ini , bahkan dikatakan sudah sangat kritis untuk diubah. Dalam buku Bong Chandra, beliau mengatakan bahwa
“ salah satu yang menyebabkan kita menunggu secara pasif adalah pesimisme. Dikatakan sebetulnya orang yang pesimisme adalah orang yang sangat optimis. Hanya saja mereka salah menempatkan optimismenya. Orang pesimis adalah orang yang optimis bahwa ia akan gagal dan tidak akan mengalami perubahan.”
Untuk itu mari sama- sama optimis bahwa suatu saat pasti ada perubahan yang terjadi, tentunya kita tidak hanya menunggu secara pasif, tetapi memulai dari kehidupan kita sebagai mahasiswa. SELAMAT BERKARYA! ^_^
Tuhan memberkati
Herawati Sihombing
Antropologi Fisip unpad 2009
0 comments:
Post a Comment